Selasa, Agustus 12, 2008

~ Kidung Jemaat No 164 - 200

KJ. 171 PATAKA RAJA MAJULAH
1. Pataka Raja majulah, Salib menjulang cemerlang:
tergantung Khalik semesta di dalam rupa mahlukNya.

2. Di salib itu lihatlah terpaku Kurban mulia;
tanganNya direntangkanNya demi berkat anugerah.

3. Ditikam tombak yang kejam, mengucur dari lambungNya
campuran air-darahNya membasuh dosa manusia.

4. Nubuat Mazmur Daud genap: “Hai bangsa-bangsa dunia,
akui Tuhan Rajamu; sebatang kayu takhtaNya.”

5. O pohon elok dan megah, berhias merah mulia,
terpilih agar dahanmu, menjamah tubuh Rajaku.

6. Ditimbang pada cabangmu Tebusan bagi dunia:
tawanan maut bebaslah, terangkat di neracamu.

7. Harumlah damar kayumu, aroma madu kalahlah;
penuh berkatlah Buahmu, o pohon hayat yang megah!

8. Salam, mezbah dan Kurbannya, sebab sengsara mulia:
Yang Hidup memasuki maut; terbitlah hidup abadi.

9. O salib, kau harapanku di waktu ‘ku memanggulmu:
limpahkanlah karunia dan dosaku tutuplah.

10. Tritunggal Allah, t’rimalah syukur seluruh mahlukMu!
Yang Kaus’lamatkan pimpinlah kekal selama-lamanya.


KJ. 172 LIHAT BUNDA YANG BERDUKA
1. Lihat bunda yang berduka di depan salib Sang Put’ra;
air mata bergenang. O betapa jiwa ibu tersedu menanggung pilu,
bagai ditembus pedang.

2. Bunda Put’ra Tunggal Allah disebut “yang berbahagia”
kini sangat bersedih. Hatinya dirundung duka,
kar’na Put’ra yang termulia bersengsara di salib.

3. O siapa tidak pilu menyaksikan bunda Kristus menangisi
Put’ranya? Dan siapa tak tergugah menyelami duka bunda
Dalam siksa Anaknya?

4. Dilihatnya Yesus, Put’ra, yang tersiksa dan terluka
kar’na dosa umatNya dan bergumul sendirian
menghadapi kematian menyerahkan nyawaNya.

5. Wahai bunda, sumber kasih, biar turut kuhayati
dukamu yang mencekam; biar hatiku bernyala mengasihi
Put’ra Allahdan padaNya berkenan.

6. Biarlah sengsara aib dari Dia yang tersalib tersemat di hatiku;
yang ditanggungNya bagiku kudekap bersamamu.

7. Biar aku disampingmu pilu kar’na wafat Kristus
di sepanjang hidupku; inilah keinginanku:
di dekat salib Put’ramu besertamu tersedu.

8. O perawan yang terpilih, perkenankan aku ini
ikut dikau bersedih; biar kematian Tuhan
dan darahNya yang tercurah kukenangkan tak henti.

9. Biar aku pun terluka, menghayati salib Tuhan,
digerakkan kasihNya. Hatiku engkau kobarkan;
biar aku dibebaskan dalam penghakimanNya.

10. Biarlah salib Tuhanku jadi benteng naunganku dan kurasa rahmatNya.
Bila nanti aku mati, biar aku mewarisi kemuliaan yang baka.


KJ. 173 SIAPA TERGANTUNG DI SALIB DI SANA
1. Siapa tergantung di salib di sana, tertimpa siksaan dan bencana,
penuh dengan luka , dirundung hukuman? Apakah yang sudah
dituduhkan?

2. Di salib di sana, menanggung sengsara, tergantunglah Anakdomba Allah.
Tiada salahNya selain megasihi, dan itu di tolak dunia ini.

3. Jikalau kasihNya semournya sejati, mengapakah Ia harus mati?
Mengapakah Ia menyangkal diriNya sehingga dipandang hina dina?

4. UpahNya yaitu pahala sentosa yang datang dengan tebusan dosa.
Curahan darahNya menutup semua; o lihat nestapa dan bilurNya!

5. Ya Yesus, ya Tuhan yang maharahmani, kasihMu tak dapat diimbangi!
Di sorga, di bumi, terima kiranya pujian dan hormat selamanya!


KJ. 174a ‘KU HERAN JURUS’LAMATKU
1. ‘Ku heran , Jurus’lamatku bagiku tersalib?
Tertumpah darah Rajaku bagiku yang keji?

2. Menanggung kejahatanku tersiksa Almasih?
Betapa agung rahmatNya, kasihNya tak terp’ri!

3. Tak heran surya jadi g’lap menutup mukanya,
ketika mati Khaliknya demi manusia.

4. Pun aku tutup wajahku menghadap salibNya;
tercucur air mataku bersyukur padaNya.

5. Tak dapat air mataku membalas kasihNya.
Seluruh jiwa ragaku ya Tuhan, t’rimalah.


KJ. 174b ‘KU HERAN JURUS’LAMATKU
‘Ku heran , Jurus’lamatku bagiku tersalib?
Tertumpah darah Rajaku bagiku yang keji?
Pada kayu salib ‘ku melihat terang dan beban hidupku
Hilang lenyap; mataku celik karena iman dan aku bahagia tetap.

KJ. 175 PENEBUSKU DISALIB
1. Penebusku disalib dalam nista dan sengsara.
Putra Allah, hilangkah kuasaMu dan kemuliaanMu?

2. Penebusku disalib menghapuskan hukumanku,
agar aku diberi anugerah, hidup oleh matiNya.

3. Penebusku disalib. Biar aku pun setia bagi Dia!
Oleh kematianNya aku dibangkitkanNya.

4. Penebusku disalib. Apa pantas ‘ku mengaduh
disusahku? Dibandingkan salibNya, pikulankau ringanlah.

5. Penebusku disalib. Hidup-matiku, ya Tuhan,
kuserahkan: dalam suka-dukaku ‘ku tetap bersamaMu!


KJ. 176 DI LUAR TEMBOK NEGERI
1. Di luar tembok negeri, di bukit Golgota,
tergantung Yesus disalib demi manusia.
Betapa agung kasihNya! ‘Ku patut menyembah.
Dengan percaya dan teguh ‘ku ikut jalanNya.

2. Betapa nista dan pedih sengsara Tuhanku,
Namun ‘ku yakin, matiNya demi selamatku.
Betapa agung kasihNya! ‘Ku patut menyembah.
Dengan percaya dan teguh ‘ku ikut jalanNya.

3. Percikan darah mulia menghapus dosaku,
sehingga rumah BapaNya terbuka bagiku.
Betapa agung kasihNya! ‘Ku patut menyembah.
Dengan percaya dan teguh ‘ku ikut jalanNya.

4. Hanyalah Yesus Penebus, tiada gantiNya,
yang dapat menghantarkanku ke sorga yang baka.
Betapa agung kasihNya! ‘Ku patut menyembah.
Dengan percaya dan teguh ‘ku ikut jalanNya.


KJ. 177 GOLGOTA, TEMPAT TUHANKU DISALIB
1. Golgota, tempat Tuhanku disalib dan dicela,
agar dunia damai pula dengan Allah, Khaliknya.
Dari sanalah mengalir sungai kasih kurnia
Bagi orang berdosa, yang memandang Golgota.

2. O samud’ra kasih Allah: bagi isis dunia
diberiNya Putra Tunggal, agar kita s’lamatlah!
Yesus, Jalan, Kebenaran, Sumber Hidup yang baka,
t’lah berkurban bagi kita pada salib Golgota.

3. Mari kita muliakan cinta kasih Penebus:
dosa kita Dia hapus dengan darah yang kudus.
Ia taat sampai mati pada salib Golgota.
Kita hidup oleh Dia: Puji Tuhan s’lamanya!

KJ. 164 DI LARUT MALAM YANG GELAP
1. Di larut malam yang gelap San Jurus’lamat yang resah,
sendiri di kebun senyap berdoa pada BapaNya.

2. Di larut malam yang senyap Almasih sangat takutlah,
sedang muridNya terdekat tak tahu prihatin GuruNya.

3. Di larut malam kemelut Penanggung dosa dunia
penuh sengsara bertelut, bergumul dalam doaNya.

4. Di larut malam yang ngeri malaikat Bapa datanglah,
diutus untuk memberi kekuatan yang dipintaNya.

KJ. 165 JURUS’LAMAT DUNIA1. Jurus’lamat dunia, walau tak bersalah,
bagai maling disergap pada waktu malam
dan dihina, dicela didepan mahkamah,
diludahi, dicerca oleh kaum ulama.

2. Waktu fajar merekah,Yesus pun dibawa
ke Pilatus, dan seg’ra tak terbuki salah.
Ke Herodes yang kejam Yesus pun diseret;
Raja dan pengawalnya tak segan mengejek.

3. Jam sembilan paginya, balik ke Pilatus,
Tuhan kita disesah oleh kaum serdadu;
Jubah ungu diberi dan mahkota duri;
Olokannya: “Hai tabik, Raja kaum Yahudi!”

. Palang dihelakanNya pada tengah hari
dan di bukit Golgota Ia pun disalib,
menderita tiga jam; ada yang menghujat.
Matahari pun kelam dan menutup muka.

5. Pukul tiga yang sepi, Yesus, hampir mati,
berseru: “Eli, Eli, lamma sabakhtani?”
Lalu putus nyawaNya dan di Bait Suci
Tabir koyak terbelah; ada gempa bumi.

6. Waktu menjelang senja, yang kena hukuman
dipatahkan tulangnya agar diturunkan.
Yesus tak demikian, kar’na sudah mati:
Nampak dari lukaNya darah campur air.

7. Surya hampir terbenam waktu datang Yusuf
yang termasuk muridNya, minta mayat Yesus;
tubuh diturunkannya, dikapankan lenan
dan di kubur miliknya Yesus dibaringkan.

8. Tuhan Yesus, tolonglah kami mendalami
aniaya dan cela yang Engkau alami,
agar kami olehMu meninggalkan dosa
kepadaMu bersyukur, jiwa pun sentosa.

KJ. 166 TERSALIB DAN SENGSARA
1. Tersalib dan sengsara Kau, Yesus, Tuhanku,
terkulai menderita akibat salahku; dengan hati yang pilu,
sedih tak terperi kulihat siksaanMu yang dashyat dan keji.

2. Alam berdukacita dan langit menggelap saksikan Putra Allah
membuat Firman g’nap; ditanggung s’gala siksa
yang sakit dan pedih demi tebusan dosa manusia di bumi.

3. Tertumpah darah Yesus di bukit Kalvari;
dipikul dengan tulus durhaka insani.
Bertobatlah, manusia, memohon ampunNya,
Supaya di sucukan di dalam darahNya!

KJ. 167 YESUS, TUHANKU, APAKAH DOSAMU1. Yesus, Tuhanku, apakah dosaMu, hingga hukuman bagiMu berlaku?
Durhaka apa sudah dituduhkan padaMu Tuhan?

2. Kau didera, dihina kaum prajurit, Kau dicerca, dib’ri mahkota duri
dan minumnMu pada kayu salib anggur yang pahit.

3. Apa sebabnya Kauterima siksa? Tak lain kar’na dosa manusia:
aku sendiri dan kesalahanku jadi bebanMu!

4. Siapa menduga jalan hukum ini: bahwa Gembala mengurbankan diri,
jadi tebusan domba yang bersalah terhadap Allah.

5. Kau harus mati walau tak berdosa, orang bersalah hidup dan sentosa.
Bebaskanlah kami yang t’lah mengaminkan Kau disalibkan.

6. Kasih sempurna, rahmat tak terhimgga, Kau menjalani siksa maut hina.
Aku terbawa dunia sukacita, kau menderita!

7. Raja abadi, apa kulakukan, agar kasihMu dapat kumasyhurkan?
Apa yang layak aku persembahkan jadi imbalan?

8. Tiada yang sanggup untuk mengimbangi rahmat kasihMu suci dan ilahi.
Baik berusaha maupun beribadah, takkan setara!

9. Namun yang tinggal berkenan padaMu hanyalah bila kusalibkan nafsu;
hati yang hancur yang hendak bertobat tidak Kautolak.

. Kar’na ‘ku tahu aku tak berkuasa dan agar jangan aku putus asa,
b’ri Roh KudusMu memerintah aku ikut jejakMu!

11. Jadikan daku taat dan setia demi namaMu yang mahamulia,
agar kupikul salibMu ke muka tanpa berduka.

12. Walau karyaku tak bersifat jasa, namun, ya Tuhan , Kau senantiasa
mau menerima persembahan hati dan Kauberkati.

13. Ya Tuhan Yesus yang di takhta Allah, Kau yang terpuji umtuk selamanya;
aku pun ikut memberi selalu syukur padaMu!

KJ. 168a HAI DUNIA, LIHAT TUHANHai dunia, lihat Tuhan, Sang Surya kehidupan,
tergantung di salib. Sang Raja Kemuliaan menanggung
penghinaan, sengsara siksa yang keji.

KJ. 168b HAI DUNIA, LIHAT TUHANHai dunia, lihat Tuhan, Sang Surya kehidupan,
tergantung di salib. Sang Raja Kemuliaan menanggung
penghinaan, sengsara siksa yang keji.

KJ. 168c HAI DUNIA, LIHAT TUHAN1. Hai dunia, lihat Tuhan, Sang Surya kehidupan,
tergantung di salib. Sang Raja Kemuliaan menanggung
penghinaan, sengsara siksa yang keji.

2. O lihatlah betapa penuh keringat darah seluruh tubuhNya.
HatiNya yang mulia, dirundung dukacita,
Terungakap dalam berkesah.

3. Siapa menyebabkan hukuman dan siksaaan terhadap diriMu?
Kau bukanlah pedosa; Kau suci tak bernoda.
Mengapa salib Kautempuh?

4. Kesalahanku jua dan dosaku semua sebanyak pasir laut,
yang menyebabkan duka, sengsaraMu dan luka
dan sisa yang membawa maut.

5. Akulah yang celaka. ‘Ku patut ke neraka akibat dosaku.
‘Ku patut menderita segala dukacita, perih dan sakit bilurMu.

6. Kauangkat ke pundakMu segala tanggunganku yang menekan berat.
Sedang Engkau dikutuk, ‘ku bebas dan terluput.
SalibMu itulah berkat.

7. Dengan menyangkal diri ‘ku ingin mengiringi Engkau, ya Tuhanku,
di dalam sukacita, pun dalam menderita tetap setia padaMu.

KJ. 169 MEMANDANG SALIB RAJAKU1. Memandang salib Rajaku yang mati untuk dunia,
kurasa hancur congkakku dan harta hilang harganya.

2. Tak boleh aku bermegah selain di dalam salibMu;
kubuang nikmat dunia demi darahMu yang kudus.

3. Berpadu kasih dan sedih mengalir dari lukaMu;
mahkota duri yang pedih menjadi keagunganMu.

4. Melihat darah lukaNya membalut tubuh Tuhanku,
‘ku mati bagi dunia dan dunia mati bagiku.

5. Andaikan jagad milikku dan kuserahkan padaNya,
tak cukup bagi Tuhanku diriku yang dimintaNya.

KJ. 170 KEPALA YANG BERDARAH1. Kepala yang berdarah, tertunduk dan sedih,
penuh dengan sengsara dan luka yang pedih,
meski mahkota duri menghina harkatMu,
Kau patut kukagumi: terima hormatku.

2. O wajah yang mulia, yang patut di sembah
dan layak menerima pujian dunia, sekarang diludahi,
dihina, dicerca, disksa, dilukai yang salah siapakah?

3. Ya Tuhan, yang Kautanggung yaitu salahku;
dosaku t’lah Kaugantung dikayu salibMu.
O, kasihani daku yang harus dicela;
Ampunilah hambaMu, beri anugerah!

4. Gembala yang setia terima dombaMu!
Kau Sumber bahagia Penuntun hidupku.
SabdaMu t’lah membuka karunia tak terp’ri
Dan nikmat dari sorga padaku Kauberi.

5. Syukur sebulat hati kub’rikan padaMu,
ya Yesus yang t’lah mati demi selamatku.
Hendaklah ‘ku terhibur dengan tuntunanMu:
PadaMu ‘kuberlindung di akhir hayatku.

6. Di saat aku mati, Kau tinggalah serta;
di pintu maut nanti, ya Tuhan, datanglah!
Di kala kecemasan menghimpit hatiku,
Berilah kekuatan berkat sengsaraMu.

7. Engkaulah perlindungan di saat ajalku;
salibMulah, ya Tuhan, penghibur anakMu
dan wajahMu kupandang!
KJ. 178 KAR’NA KASIHNYA PADAKU
1. Kar’na kasihNya padaku Yesus datang ke dunia;
Ia t’lah memb’ri hidupNya gantiku yang bercela.
O, betapa mulia dan ajaib kuasaNya!
Kasih Jurus’lamat dunia menebus manusia.
2. Dengan sabar dan hikmatNya Yesus pimpin hidupku;
Firman dan kebenaranNya itulah peganganku.
O, betapa mulia dan ajaib kuasaNya!
Kasih Jurus’lamat dunia menebus manusia.

KJ. 179 YESUS, KAU KEHIDUPANKU
1. Yesus, Kau kehidupanku, Kau penumpas mautku;
pada salib Kau dipaku sampai mati gantiku;
agar aku mendapati jidup baru yang abadi.
Syukur hati tak henti kepdaMu kuberi.
2. Yesus, Kau telah memikul fitnah, siksa terbesar;
Kau ditambat dan dipukul, walau hidupMu benar,
Agar aku tak binasa, s’lamat dari rantai dosa.
Syukur hati tak henti kepadaMu kuberi.
3. Tinggi hatiku t’lah pupus oleh kelembutanMu;
oleh matiMu Kauhapus rasa pahit matiku.
Oleh nista yang Kautanggung ‘ku yang hina jadi agung.
Sykur hati tak henti kepadaMu kuberi.
4. T’rima kasih, Jurus’lamat, atas pengorbananMu:
atas sakitMu yang sangat, atas pahit matiMu.
Atas luka, atas bilur, atas salib yang Kaupikul
Syukur hati tak henti kepadaMu kuberi.


KJ. 180 LIHATLAH KAYU SALIB
1. Lihatlah kayu salib,
tempat Yesus yang tergantung menebus dunia.
2. Lihatlah kayu salib,
tempat Yesus melaksanakan perintah Bapa.
3. Lihatlah kayu salib,
tempat Sumber kes’lamatan bagi bangsa-bangsa.
4. Lihatlah kayu salib,
tempat Yesus yang tergantung mengampuni dosa.
5. Lihatlah kayu salib,
tempat Yesus menyerahkan hidup bagi kita.
6. Lihatlah kayu salib,
tanda cinta Putra Allah bagi manusia.
7. Lihatlah kayu salib,
tanda cinta Allah Bapa bagi ciptaanNya.
8. Lihatlah kayu salib
yang menjadi tanda cinta dalam hidup kita.


KJ. 181 “YANG SENGSARA” ITULAH
1. “Yang Sengsara” itulah Putra Allah mulia, Penebus manusia.
Haleluya, puji Dia!
2. Ganti aku Dialah yang dihukum, disesah. Bebas aku olehNya.
Haleluya, puji Dia!
3. Kita salah dan lemah; Ia tidak bercela. Damai pulih olehNya.
Haleluya, puji Dia!
4. Di salib di Golgota “Selesailah!” sabdaNya. Kini sorga arasyNya.
Haleluya, puji Dia!
5. Bila Raja mulia menjemput jemaatNya, kidung kita bergema,
“Haleluya, puji Dia!


KJ. 182 LIHAT SALIB DI ATAS BUKIT GOLGOTA
1. Lihat salib diatas bukit Golgota, tempat tergantung Jurus’lamat dunia;
dalam sengsara jiwa raga yang pedih Ia menanggung dosa kita yang keji.
2. Yesus yang taat sampai mati di salib menjadi Anakdomba yang tersembelih;
Kar’nanya kasihNya yang sempurna dan kudus, kuasa jahat dikalahkan Penebus.
3. Yesus yang taat sampai mati di salib menjadi Anakdomba yang tersembelih;
kar’nanya sangat diagungkan namaNya di dalam sorga dan di dalam dunia.
4. Dari salibMu Kau memanggil dunia agar melihat kasihMu yang mulia
dan mengikuti Dikau, pasrah dan teguh, mempersembahkan hidup kami padaMu!


KJ. 183 MENJULANG NYATA ATAS BUKIT KALA
1. Menjulang nyata atas bukit kala t’rang benderang salibMu, Tuhanku.
Dari sinarnya yang menyala-nyala memancarkan kasih agung dan restu.
Seluruh umat insan menengadah ke arah cahya kasih yang mesra.
Bagai pelaut yang karam merindukan di ufuk timur pagi merekah.
2. SalibMu, Kristus, tanda pengasihan mengangkat hati yang remuk redam,
membuat dosa yang terperikan di lubuk cinta Tuhan terbenam.
Di dalam Tuhan kami balik lahir, insan bernoda kini berseri,
Teruras darah suci yang mengalir di salib pada bukit Kalvari.


KJ. 184 YESUS SAYANG PADAKU
1. Yesus sayang padaku; Alkitab mengajarku.
Walau ‘ku kecil, lemah, aku ini milikNya.
Yesus Tuhanku sayang padaku;
Itu firmanNya di dalam Alkitab.
2. Yesus sayang padaku, Ia mati bagiku;
dosaku dihapusNya, sorga pun terbukalah.
Yesus Tuhanku sayang padaku;
Itu firmanNya di dalam Alkitab.
3. Yesus sayang padaku, waktu sakit badanku
aku ditungguiNya dari sorga mulia.
Yesus Tuhanku sayang padaku;
Itu firmanNya di dalam Alkitab.
4. Yesus sayang padaku, dan tetap bersamaku;
nanti ‘ku bersamanNya tinggal dalam rumahNya.
Yesus Tuhanku sayang padaku;
Itu firmanNya di dalam Alkitab.


KJ. 185 KASIH TUHANKU SUNGGUH BESAR
Kasih Tuhanku sungguh besar, tinggi dan dalam, luas benar.
Untuk manusia Ia beri kasih yang suci dan abadi.
KJ. 186 SAAT SEDIH
1. Saat sedih, tak terperi; air mata bercucuran:
Putra tunggal BapaNya kini dikuburkan.
2. Terbaringlah di kuburNya Yang mati pada salib,
agar kurnia firdaus diberi kembali.
3. Manusia, dosamulah yang menyebabkan ini:
semestinya kamulah yang rebah disini
4. O, lihatlah di wajahNya bekas keluh nestapa;
patut isi dunia insaf dan meratap.
5. Bahagialah manusia yang sadar merenungkan
bahwa Raja mulia rela dikuburkan.
6. Ya Yesusku, Harapanku, hapuslah air mataku
dan di KerajaanMu ingat akan daku!


KJ. 187 YESUS BANGKIT! NYANYILAH
1. Yesus bangkit! Nyanyilah: Haleluya!
Sungguh mulia hariNya! Haleluya!
Yang disalib Golgota, Haleluya,
Menebus manusia. Haleluya!
2. Naikkan puji dan syukur bagi Kristus, RajaMu
Maut ditanggung olehNya; yang berdosa s’lamatlah.
3. Siksa salibNya memb’ri pendamaian tak terp’ri
dan malaikat s’lamanya menyanyikan hormatNya.
4. Puji Allah! Nyanyilah! Mahaagung kasihNya!
Bala sorga, puji t’rus Bapa, Putra, Roh Kudus.


KJ. 188 KRISTUS BANGKIT! SORAKLAH
1. Kristus bangkit! Soraklah: Haleluya!
Bumi, sorga bergema: Haleluya!
Berbalasan bersyukur: Haleluya!
Muliakan Tuhanmu! Haleluya!
2. Karya kasihNya genap, kemenanganNya tetap.
Surya s’lamat jadi t’rang takkan lagi terbenam.
3. Kuasa kubur menyerah dan neraka takluklah.
Kristus jaya atas maut dan terbukalah Firdaus.
4. Hidup Raja mulia: kita s’lamat OlehNya.
Maut, di mana jayamu? Kubur, mana kuasamu?
5. Hai tinggalkan maut kelam; ikut Dia yang menang!
Bangkitlah, manusia, dalam kenbangkitanNya!
6. Raja agung, t’rimalah sorak puji semesta!
Hormat kami bergema: Kaulah Hidup yang baka.


KJ. 189 YERUSALEM, BERSORAKLAH
1. Yerusalem, bersoraklah menyambut fajar mulia!
Terbitlah hari yang terang: Tuhanmu bangkit dan menang!
2. Kuasa kubur, alam maut tak menaklukkan Putra Daud:
Sang Bapa membangkitkanNya; abadilah kuasaNya!
3. OlehNya kita pun lepas, tak lagi takut dan cemas:
dengan percaya padaNya sang maut hilang dashyatnya!
4. KebangkitanNya memberi hidup yang baru tak henti.
Terbitlah dari matiNya hidup kekal dan mulia.


KJ. 190 DARI KUBUR YANG KELAM
1. Dari kubur yang kelam Kristus bangkit megah;
dari kuasa yang seram kita pun bebaslah!
2. Diberi kepadaNya takhta Allah kekal.
Isi sorga, dunia, nyanyi puji sembah.


KJ. 191 HARI MINGGU, HARI KEBAKTIAN
1. Hari Minggu, Hari Kebangkitan, kami sambut fajarmu.
Di terangmu daya maut hilang, kalah sudah seteru.
Kristus, Matahari Kehidupan, o, pancarkan sinar
penghiburan dan harapan yang penuh akan damai Sabatmu.
2. Atas panggilanMu kami bangkit, hidup dalam hidupMu.
Dari kubur-dosa kami tampil, dibebaskan Roh Kudus.
Ajar kami tiap-tiap hari di kematianMu turut mati,
agar bangkit dan teguh ikut jalan jayaMu.
3. Hidup, mati, kami mengalami perlindunganMu tetap.
Nanti gurun dunia dijalani, masa duka pun genap.
Sungguh indah Hari Perhentian menyudahi malam kematian,
Saat kami menyembah Dikau di terang baka.


KJ. 192 MESKI DIJAGA KUBURNYA
1. Meski dijaga kuburNya, tak usah kau sendu:
di Hari Minggu yang cerah t’lah bangkit Tuhanmu!
Bernyanyi, bergembiralah, bersyukur tak jemu!
Tiap Hari Minggu ingatlah: t’lah bangkit Tuhanmu!
2. Sedih dan suram rasanya di pagi yang gelap;
mulia Hari BangkitNya kuasa maut lenyap.
Bernyanyi, bergembiralah, bersyukur tak jemu!
Tiap Hari Minggu ingatlah: t’lah bangkit Tuhanmu!


KJ. 193 YESUS BANGKIT, HALELUYA
Yesus bangkit, Haleluya, kubur pun terbuka;
Yesus jaya, Haleluya, atas maut dan dosa.
Yesus hidup, Haleluya, dan menang selamanya,
puji Dia, Haleluya, puji kuasa dan kasihNya!


KJ. 194 DIKAU, YANG BANGKIT, MAHAMULIA
1. Dikau, Yang Bangkit, mahamulia! Dikaulah abadi jaya dan megah!
Turun malak sorga putih cemerlang; kubur ia buka, tanda Kau menang.
Dikau, Yang Bangkit, mahamulia! Dikaulah abadi jaya dan megah!
2. Lihatlah Dia, Yesus, Tuhanmu! Dialah Mesias; yakinlah teguh!
Mari, umat Tuhan, bergembiralah! Bertekun maklumkan kemenanganNya!
Dikau, Yang Bangkit, mahamulia! Dikaulah abadi jaya dan megah!
3. Tuhanku hidup takut pun lenyap. Dia Junjunganku, Damaiku tetap.
Yesuslah Kuatku, Kemenanganku, Yesus Hidupku, Kemuliaanku!
Dikau, Yang Bangkit, mahamulia! Dikaulah abadi jaya dan megah!


KJ. 195 DI MAKAM YANG GELAP
1. Di makam yang gelap Yesus terbaring menanti merekah fajar terang.
Bangkitlah Dia megah kuasa Iblis patah menyerah. Alam maut sudah di kalahkanNya. Ia hidup dan berkuasa s’lamanya! T’lah menang, t’lah menang!
Kristus bangkit dan menang!
2. Dan sia-sialah kubur dijaga, pun tiada gunanya batu besar.
Bangkitlah Dia megah kuasa Iblis patah menyerah. Alam maut sudah di kalahkanNya. Ia hidup dan berkuasa s’lamanya! T’lah menang, t’lah menang!
Kristus bangkit dan menang!
3. Maut dan Iblis pun tidak berdaya menahan Tuhanku, Sang Penebus.
Bangkitlah Dia megah kuasa Iblis patah menyerah. Alam maut sudah di kalahkanNya. Ia hidup dan berkuasa s’lamanya! T’lah menang, t’lah menang!
Kristus bangkit dan menang!


KJ. 196 KRISTUS SUDAH BANGKIT
1. Kristus sudah bangkit, jaya atas salib. Bersukaria nyanyilah:
Kristus Penghibur dunia! Haleluya!
2. Tanpa iman paskah dunia binasa. Syukurlah, kita mendengar
kabar gembira yang besar. Haleluya!
3. Mari kita ikut di belakang memikul salib dan beban
dalam setia beriman. Haleluya!
4. Kristus menderita menggantikan kita. Sang Maut kalah
olehNya: musuh terakhir menyerah. Haleluya!
5. Kristus bersedia dicerca, dihina; sekarang Raja mulia
yang membebaskan umatNya. Haleluya!
6. Sungguh, Kristus bangkit: Kuasa maut berakhir.
Bersorak-sorailah terus: kita semua ditebus! Haleluya!


KJ. 197 ALLAH DIMULIAKANLAH
1. Allah dimuliakanlah bersama Putra TunggalNya
yang menebus manusia. Haleluya, Haleluya, Haleluya!
2. Hari Ketiga yang cerah fajar menghalaukan duka:
lihatlah kubur terbuka! Haleluya, Haleluya, Haleluya!
3. Kata malaikat: “Marilah, jangan Yang Hidup kaucari
di dunia orang mati!” Haleluya, Haleluya, Haleluya!
4. “Ia t’lah bangkit, lihatlah tempat yang Ia tinggalkan
maut pun Ia kalahkan!”
5. Kami berdoa padaMu, Tuhan yang bangkit dan jaya,
buatlah kami percaya! Haleluya, Haleluya, Haleluya!
6. Ya Jurus’lamat, Penebus, namaMu kami agungkan:
sampai kekal Kaulah Tuhan! Haleluya, Haleluya, Haleluya!


KJ. 198 KINI SANG PUTRA T’LAH MENANG
1. Kini Sang Putra t’lah menang, yang oleh maut tak terkekang.
Haleluya, Haleluya! KuasaNya agung dan megah; kekal terpuji
Namanya! Haleluya, Haleluya!
2. Dan kuasa Iblis, penentang dengansempurna direjang.
Haleluya, Haleluya! Pahlawan, tiada bandingNya,
Telah menumpas musuhNya. Haleluya, Haleluya!
3. Ya Jurus’lamat dunia, yang menebus manusia,
Haleluya, Haleluya, kiranya pimpin kami pun
Ke dalam kemuliaanMu! Haleluya, Haleluya!
4. Musuh terakhir dibekuk: hai maut, dimana kuasamu?
Haleluya, Haleluya! Di tangan Allah s’lamatlah
Kembali kita anakNya. Haleluya, Haleluya!
5. Kami bersama bersyukur dan merindukan sorgaMu.
Haleluya, Haleluya! Di sana berkumandanglah
pujian kami s’lamanya. Haleluya, Haleluya!
6. Ya Allah Bapa, t’rimalah syukur, pujian dan sembah,
Haleluya, Haleluya, bersama Kristus, Penebus, dan Roh
Penghibur yang Kudus. Haleluya, Haleluya!


KJ. 199 HAI UMAT TUHAN, NYANYILAH
1. Hai umat Tuhan, nyanyilah: har-i-ni Raja mulia t’lah bangkit
dari kuburNya. Haleluya!
2. Di pagi hari yang sedih ketiga ibu t’lah pergi melihat
kubur yang sepi. Haleluya!
3. Maria dari Magdala, Salome dan Maria lain membawa
minyak dan rempah. Haleluya!
4. Malaikat sorga menegur “Di Galilea Tuhanmu menunggu
kedatanganmu” Haleluya!
5. Seudah tiba kabarnya, Yohanes lari segera dan Petrus
di belakangnya. Haleluya!
6. Berkumpul para murid pun dan Yesus datang bertemu,
bersabda: “Salam bagimu!” Haleluya!
7. Tetapi Tomas Didimus menaruh syak wasangka t’rus;
belum lihat Penebus. Haleluya!
8. “Hai Tomas, taruh jarimu ke dalam luka tubuhKu:
percayalah dengan teguh!” Haleluya!
9. Tak lagi Tomas bersendu dan yakin ia berseru:
“Ya Tuhanku, ya Allahku!” Haleluya!
10. Bahagia merekahlah yang tak melihat Tuhannya,
namun percaya padaNya! Haleluya!
11. Bersukacita, marilah, nyanyian Paskah angkatlah
dan puji Tuhan s’lamanya! Haleluya!
12. Demi karunia Penebus, Sang Anakdomba yang kudus,
Syukur kepada Allah t’rus! Haleluya!


KJ. 200 MARI BERSUKACITA
1. Mari bersukacita, terima kabar baik! Habislah dukacita;
terbitlah t’rang ajaib! Yesus yang tersekap di kubur yang gelap
disambut fajar t’rang sebagai Pemenang!
2. Ia pun dimakamkan; puaslah seteru. Tiada mereka sangka
t’lah bangkit Penebus! Kumandang jayaNya mengisi dunia
dan panji Pemenang berkibar cemerlang!
3. Oleh adegan ini gembira hatiku; tak lagi kutakuti ancaman seteru.
‘Ku beriman teguh: Yesus jaminanku.
SalibNya kupegang, niscaya ‘ku menang.
4. Bagai anggota Kristus, terpaut padaNya, tanpa cemas kuikut
di jalan jayaNya. Di maut yang kelam, betapa pun seram,
Tuhanku beserta dengan kuasaNya!
5. Rajaku sudah masuk kemuliaanNya: amanlah tujuanku di jalan dunia!
Jauhlah, hai lawanku! Tuhan di pihakku: Perisai dan Teman;
OlehNya ‘ku tent’ram!
6. Sampai ke dalam sorga ‘ku ikutlah terus; di pintuNya tersurat
amanat Penebus: “Yang tadi berlelah, dapat mahkotanya;
yang mati dalamKu, bahagia penuh!

Subscribe ke channel ini